Anda
sering
digigit nyamuk-nyamuk nakal di malam hari dan bingung nyamuk jenis apa
yang menggigit anda? Nah, solusi untuk mengetahui selain mencari
informasinya di mbah google, ada
baiknya luangkan waktu sejenak anda di akhir pekan dan kunjungilah
museum nyamuk
yang ada di Kabupaten Ciamis, Pangandaran, jawa barat.
Ya, museum berkonsep
minimalis dengan nuansa perpaduan hijau, merah dan oranye ini bisa dibilang unik karena
disinilah nyamuk-nyamuk beragam variasinya dipamerkan khusus untuk anda. Museum nyamuk atau Mosquito
Theatre ini juga merupakan
satunya-satunya museum nyamuk yang ada di Indonesia.
sumber foto: www.disparbud.jabarprov.go.id |
Digagas kali pertamanya oleh Kepala Loka Balitbang
P2B2 Ciamis, adanya museum ini bukanlah tanpa alasan. Pasalnya Indonesia
termasuk negara dengan jenis nyamuknya yang banyak, ditambah adanya pemikiran penyakit
menular dengan vektor nyamuk hingga kini masih menjadi beban berat bagi
sebagian besar negara tropis termasuk Indonesia.
Penyakit-penyakit menular melalui gigitan nyamuk
seperti demam berdarah dengue, malaria, filariasis dan chikungunya sifatnya
endemik di banyak daerah di Indonesia dan merenggut ribuan jiwa setiap tahun.
Karena itu, masyarakat Indonesia harus disadarkan akan keberadaan dan bahaya
nyamuk. Jadi cukup lah beralasan museum ini hadir untuk memberikan sarana informasi
edukatif terhadap para pengunjung mengenai seluk beluk nyamuk yang ada di
Indonesia.
Selain sebagai wisata pendidikan, museum
yang berdiri sejak 2009 ini bersifat promotif dalam meningkatkan perilaku hidup
sehat. Berbagai sarana penunjang, seperti insektarium, laboratorium entomologi,
parasitologi, farmakologi dan virology, laboratorium uji Insektisida,
perpustakaan, tanaman obat anti malaria, Gedung Sinema (teater Nyamuk) berukuran 9x8
meter dengan kapasitas 120 orang, ruang multimedia yang berfungsi untuk proses
editing dan dubbing, pusat pelayanan yang berfungsi sebagai tempat pelayanan
informasi, dan ruang
Cinderamata,dan
pengusir nyamuk (Tompen) dapat dijumpai disini.
Selain itu, museum yang berada di komplek perkantoran
Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
(Litbang P2B2) ini, anda dapat berjumpa dengan 80 nyamuk vector penyebar penyakit
yang berasal dari Indonesia yang dikoleksi museum ini.
Nyamuk-nyamuk tersebut terbagi dalam
enam jenis, yaitu Aedes, Culex, Anopheles,Mansonia, Amigeres, dan Toxor. Keenam
jenis ini terbagi juga diperlihatkan mulai dari spesimen, stadium telur, larva,
pupa, dan nyamuk. Selain itu,
museum ini juga dilengkapi koleksi tanaman pengusir nyamuk dan tanaman obat
untuk gejala penyakit yang dibawa nyamuk.
Anda dapat mengetahui dan mempelajari tentang nyamuk
secara menyeluruh dan mengenal berbagai fase perkembangan nyamuk.
Juga contoh-contoh specimen genus mulai dari Aedes aegepty, nyamuk penyebar
demam berdarah, hingga nyamuk Culex quin-ques-fast-ciatus, penyebar penyakit
kaki gajah. Museum Nyamuk juga menyediakan film dokumenter tentang siklus
kehidupan nyamuk. (berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment