INILAH.COM, Nairobi – Seperti diketahui, nyamuk sangat
menyukai kulit bersih manusia. Namun ada kesukaan lain nyamuk yang
sangat tak terduga yang bisa dimanfaatkan melawan hewan ini.
Bau kaki manusia bisa digunakan menarik dan membunuh nyamuk pembawa malaria mematikan. Perangkap murah ini memberi cara praktis mengendalikan infeksi malaria.
Meningkatnya penggunaan kelambu dan spray antinyamuk saja sebenarnya bisa berkontribusi banyak pada penurunan infeksi di rumah.
Menurut kepala proyek riset di Ifakara Health Institute Tanzania Dr Fredros Okumu, ilmuwan Belanda Dr Bart Knols menjadi orang pertama yang menemukan nyamuk tertarik bau kaki.
Knols mengetahuinya saat berdiri di ruang gelap dalam kondisi telanjang, kemudian, ia memeriksa bagian mana yang digigit nyamuk.
Selama 15 tahun terakhir, peneliti berupaya keras mencari cara memanfaatkan temuan ini. Kini setelah Okumu menemukan nyamuk tertarik bau kaki, ia pun menggunakan racun untuk membunuh nyamuk.
Bau kaki manusia mampu memancing empat kali lebih banyak nyamuk, dan dengan racun, 95% nyamuk bisa dibunuh. Meski tingkat infeksi global malaria menurun, masih ada lebih dari 220 juta kasus baru malaria tiap tahunnya.
PBB memperkirakan hampir 800 ribu orang meninggal karena malaria dan kebanyakan merupakan anak-anak Afrika.
"Pertama kali kami fokus pada pengendalian nyamuk di luar rumah. Tujuan global pemusnahan malaria ini tak mungkin tercapai tanpa teknologi baru,” tutur Okumu seperti dilaporkan Strait Times. [mor]
Bau kaki manusia bisa digunakan menarik dan membunuh nyamuk pembawa malaria mematikan. Perangkap murah ini memberi cara praktis mengendalikan infeksi malaria.
Meningkatnya penggunaan kelambu dan spray antinyamuk saja sebenarnya bisa berkontribusi banyak pada penurunan infeksi di rumah.
Menurut kepala proyek riset di Ifakara Health Institute Tanzania Dr Fredros Okumu, ilmuwan Belanda Dr Bart Knols menjadi orang pertama yang menemukan nyamuk tertarik bau kaki.
Knols mengetahuinya saat berdiri di ruang gelap dalam kondisi telanjang, kemudian, ia memeriksa bagian mana yang digigit nyamuk.
Selama 15 tahun terakhir, peneliti berupaya keras mencari cara memanfaatkan temuan ini. Kini setelah Okumu menemukan nyamuk tertarik bau kaki, ia pun menggunakan racun untuk membunuh nyamuk.
Bau kaki manusia mampu memancing empat kali lebih banyak nyamuk, dan dengan racun, 95% nyamuk bisa dibunuh. Meski tingkat infeksi global malaria menurun, masih ada lebih dari 220 juta kasus baru malaria tiap tahunnya.
PBB memperkirakan hampir 800 ribu orang meninggal karena malaria dan kebanyakan merupakan anak-anak Afrika.
"Pertama kali kami fokus pada pengendalian nyamuk di luar rumah. Tujuan global pemusnahan malaria ini tak mungkin tercapai tanpa teknologi baru,” tutur Okumu seperti dilaporkan Strait Times. [mor]
No comments:
Post a Comment