NILAH.COM, Riverside – Ilmuwan Amerika Serikat (AS)
mempelajari jalur terbang nyamuk guna mengetahui cara serangga ini
menemukan manusia. Kini rahasia itu akhirnya terungkap. Bagaimana?
Entomolog
University of California, Riverside mengatakan, karbon dioksida (CO2)
yang manusia hembuskan dan bau kulit manusia memberi petunjuk penting
pada nyamuk betina saat memburu manusia seperti ditulis Thaindian.
Nyamuk Aedes Aegypti
yang menyebarkan penyakit seperti malaria, demam berdarah dan demam
kuning menjadikan CO2 sebagai sinyal pertama saat mendeteksi keberadaan
manusia, kemudian setelahnya mengikuti bau kulit targetnya.
Hal ini diketahui dari video menampilkan nyamuk yang dilepas di lorong angin kemudian diberi CO2 dan bau kulit.
“Hasilnya,
respon nyamuk pada bau kulit lebih lama dibanding pada CO2. Reseptor
CO2 nyamuk membuat serangga ini dapat merespon CO2 secara instan dan bau
kulit baru menjadi penting saat nyamuk berada dekat manusia yang akan
digigit,” papar entomology Ring Carde. [mor]
No comments:
Post a Comment