Tuesday, July 31, 2012

Berburu Nyamuk di Mosquito Theatre

Anda sering digigit nyamuk-nyamuk nakal di malam hari dan bingung nyamuk jenis apa yang menggigit anda? Nah, solusi untuk mengetahui selain mencari informasinya di mbah google, ada baiknya luangkan waktu sejenak anda di akhir pekan dan kunjungilah museum nyamuk yang ada di Kabupaten Ciamis, Pangandaran, jawa barat.
            Ya, museum berkonsep minimalis dengan nuansa perpaduan hijau, merah dan oranye ini bisa dibilang unik karena disinilah nyamuk-nyamuk beragam variasinya dipamerkan khusus untuk anda. Museum nyamuk atau Mosquito Theatre ini juga merupakan satunya-satunya museum nyamuk yang ada di Indonesia.
sumber foto: www.disparbud.jabarprov.go.id
Digagas kali pertamanya oleh Kepala Loka Balitbang P2B2 Ciamis, adanya museum ini bukanlah tanpa alasan. Pasalnya Indonesia termasuk negara dengan jenis nyamuknya yang banyak, ditambah adanya pemikiran penyakit menular dengan vektor nyamuk hingga kini masih menjadi beban berat bagi sebagian besar negara tropis termasuk Indonesia.
Penyakit-penyakit menular melalui gigitan nyamuk seperti demam berdarah dengue, malaria, filariasis dan chikungunya sifatnya endemik di banyak daerah di Indonesia dan merenggut ribuan jiwa setiap tahun. Karena itu, masyarakat Indonesia harus disadarkan akan keberadaan dan bahaya nyamuk. Jadi cukup lah beralasan museum ini hadir untuk memberikan sarana informasi edukatif terhadap para pengunjung mengenai seluk beluk nyamuk yang ada di Indonesia.
Selain sebagai wisata pendidikan, museum yang berdiri sejak 2009 ini bersifat promotif dalam meningkatkan perilaku hidup sehat. Berbagai sarana penunjang, seperti insektarium, laboratorium entomologi, parasitologi, farmakologi dan virology, laboratorium uji Insektisida, perpustakaan, tanaman obat anti malaria, Gedung Sinema (teater Nyamuk) berukuran 9x8 meter dengan kapasitas 120 orang, ruang multimedia yang berfungsi untuk proses editing dan dubbing, pusat pelayanan yang berfungsi sebagai tempat pelayanan informasi, dan ruang Cinderamata,dan pengusir nyamuk (Tompen) dapat dijumpai disini.
Selain itu, museum yang berada di komplek perkantoran Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Litbang P2B2) ini, anda dapat berjumpa dengan 80 nyamuk vector penyebar penyakit yang berasal dari Indonesia yang dikoleksi museum ini.
Nyamuk-nyamuk tersebut terbagi dalam enam jenis, yaitu Aedes, Culex, Anopheles,Mansonia, Amigeres, dan Toxor. Keenam jenis ini terbagi juga diperlihatkan mulai dari spesimen, stadium telur, larva, pupa, dan nyamuk. Selain itu, museum ini juga dilengkapi koleksi tanaman pengusir nyamuk dan tanaman obat untuk gejala penyakit yang dibawa nyamuk.
Anda dapat mengetahui dan mempelajari tentang nyamuk secara menyeluruh dan mengenal berbagai fase perkembangan nyamuk. Juga contoh-contoh specimen genus mulai dari Aedes aegepty, nyamuk penyebar demam berdarah, hingga nyamuk Culex quin-ques-fast-ciatus, penyebar penyakit kaki gajah. Museum Nyamuk juga menyediakan film dokumenter tentang siklus kehidupan nyamuk. (berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment